Anthony Sinisuka Ginting angkat bicara soal kemenangannya melawan Viktor Axelsen di All England 2024, termasuk momen yang bikin lawannya itu marah-marah. Apa katanya?
Pertarungan yang mempertemukan Ginting dan Axelsen di babak perempatfinal turnamen BWF Super 1000 pada Sabtu (16/3/2024) dini hari sempat diwarnai aksi protes dari Axelsen.
Momen itu muncul saat kedudukan Ginting dan Axelsen 18-18 pada gim ketiga. Ginting mendapatkan poin ke-19 setelah bermain netting dalam situasi hadap-hadapan.
Viktor Axelsen yang merasa Ginting melakukan foul lantas protes ke wasit. Ia mempertanyakan keputusan wasit memberi poin ke Ginting.
Baca juga: Hasil All England 2024: Ginting Singkirkan Axelsen, Lolos ke Semifinal! |
Pemain nomor 1 dunia itu bahkan sampai melepas head band di kepalanya, melampiaskan emosi dengan gestur tangannya dan duduk di pinggir lapangan. Sampai akhirnya, Ginting mendapatkan angka pamungkas. Duel Ginting vs Axelsen berakhir 8-21, 21-18, 21-19 dalam waktu 69 menit.
Seusai bertanding, Ginting dimintai komentarnya terkait kejadian tersebut. Anthony Ginting bersimpati kepada Viktor Axelsen.
“Di poin 19-18 itu saya tidak merasa ada touch apa-apa, lagipula sudah keputusan wasit dan saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Ginting dalam kutipan cepatnya kepada PBSI.
“Hal ini saya sampaikan juga ke dia setelah pertandingan. Mungkin kalau saya di posisi dia juga akan sama reaksinya. Mungkin itu salah satu momen keberuntungan saya juga hari ini,” tambahnya.
Baca juga: Momen Axelsen Marah-marah saat Hadapi Ginting di All England 2024 |
Terlepas dari kejadian tersebut, Anthony Ginting tetap mengucap syukur atas pencapaiannya lolos ke babak semifinal All England 2024.
“Pastinya mengucap syukur bisa bermain dengan baik hari ini, memang salah satu pertandingan yang ketat dari awal sampai selesai. Meskipun sempat tertinggal, sempat unggul tapi kembali disamakan, lawan juga punya kualitas yang luar biasa jadi kejar-kejaran sampai akhir,” kata juara Asia 2023 itu.
“Di gim pertama saya sudah menerapkan apa yang saya siapkan tapi kurang berhasil karena saya kurang sabar dan kurang teliti tapi Puji Tuhan bisa memperbaikinya di gim kedua dan ketiga. Di gim kedua tetap bermain dengan pola saya tapi ditambah dengan sabar,” tuturnya.
“Perjalanan di gim ketiga saat saya bisa menyusul dia sampai 18-12 memang dapat poinnya cukup mudah karena dia banyak melakukan kesalahan sendiri. Tidak banyak rally-rally panjang. Dari situ saya malah terburu-buru ingin mendapat poin sedangkan Viktor mulai bermain lebih sabar, bertahan dulu. Perubahan itu membuat saya banyak hilang poin,” ucap peraih medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo tersebut.
(mcy/krs)